Palembang – Humas | Melanjutkan kajian pada jum’at (2/8) kemarin yang disampaikan oleh Ustadz Faris mengenai fikih prioritas, Ustadz Abu Somah kembali menerangkan tambahan tentang fikih prioritas di Ruang Pertemuan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Palembang, Jum’at (9/8).
Menghadiri sebuah undangan itu hukumnya wajib, namun jika terdapat sebuah kemudaratan dalam sebuah kegiatan tersebut maka dalam sebuah ushul fikih dahulukanlah untuk menghindari sebuah keburukan daripada mengambil manfaat.
“Sebentar lagi kita akan menghadapi perayaan kemerdekaan tujuh belas agustusan (Hari Ulang Tahun Republik Indonesia), namun dalam undangan tersebut terdapat orgen tunggal yang tidak pantas dan tidak seharusnya kita berada disitu,” tuturnya.
Baca Juga: Kajian Jum’at MAN 3, Ustadz Alfaris Bahas Fikih Prioritas
Selanjutnya, Ustadz Abu Somah mengatakan mendahulukan untuk menghindari konflik atau memicu sebuah perdebatan.
“Misal ada seseorang yang kalau berbicara ingin selalu menang sendiri dan tanpa memiliki dasar, walaupun dia salah dan kita benar maka dahulukanlah untuk meninggalakan pembicaraan tersebut, karena jika dilanjutkan akan memicu sebuah perdebatan,” katanya.
Ustadz Abu Somah juga menambahkan, ketika seseorang dalam keadaan berpuasa sunnah, namun seseorang tersebut sedang mencari nafkah untuk keluarganya, maka orang tersebut dapat membatalkannya.
“Kalau ada orang yang berprofesi tukang bangunan, namun karena dia berpuasa sunnah, kondisi tubuhnya lemas, jadi dahulukanlah untuk bekerja mencari nafkah karena hukumnya wajib dan membatalkan puasa tersebut agar tubuh pulih kembali,” tutupnya.