MAN3PLG.SCH.ID Berita Puncak P5RA, Siswi Hasilkan Karya Mading Bertemakan Moderasi Beragama

Puncak P5RA, Siswi Hasilkan Karya Mading Bertemakan Moderasi Beragama

Palembang (Kemenag Sumsel) —

Dalam puncak Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Rahmatan Lil ‘Alamin (P5RA) seluruh siswa MAN 3 Palembang menampilkan dan mempresentasikan hasil karyanya di setiap kelasnya masing-masing sesuai kelompok topik yang telah ditentukan.

Mengusung tema “Pekan Literasi” dengan topik Moderasi beragama, Anti Bullying, Pesona Indonesia dan Perkembangan teknologi.

Ada salah satu karya menarik dari siswi kelas 10.2 yang mengambil topik tentang Moderasi Beragama. Karya Mading milik Kirana Nafisah Aqilah dan Miftah Azzahra Yusri dapat dilipat yang membentuk persegi memanjang ke atas. Yang menariknya lagi isi kandungan di dalam Mading tersebut memiliki kemasan nilai-nilai dan manfaat toleransi antar umat beragama.

Terdapat dua artikel yang memberikan kesan toleransi mengenai moderasi beragama didalam Mading tersebut, ialah artikel tentang Kedatangan Paus Fransiskus dan Rumah-Rumah Ibadah Umat Beragama yang disandingkan dalam bentuk miniratur empat dimensi.

“Paus Fransiskus yang kita tahukan baru saja datang ke Indonesia, sebagai tokoh agama Kristiani yang juga sempat berkunjung ke Masjid Istiqlal yang disambut oleh Imam Besar Masjid Istiqlal. Kami memandang hal tersebut merupakan bentuk tindakan dalam moderasi beragama karena menghargai satu sama lain antara tokoh agama dan memperkuat persaudaraan,” ujar Kirana saat diwawancarai di Ruang Guru, Senin (30/9/2024).

“Nah kalo untuk rumah ibadah sendirikan memberikan tanda toleran beragama dalam keberagaman kebineka tunggal ika,” Sambung Kirana.

Kirana berharap dengan isi kandungan yang ada didalam karya Mading kelompoknya memberikan daya tarik dan minat bagi siswa-siswi lainnya untuk mengetahui hal penting tentang moderasi beragama.

“Dengan banyaknya manfaat atau isi yang terkandung di dalam Mading ini akan memberikan ketertarikan bagi temen-temen yang tadinya males membaca, namun dengan dibuatkan secara kreatifitas tangan-tangan kita, ada ketertarikan untuk membaca dan berharap tersampainya pesan tentang moderasi beragama ini,” tutup Miftah.