Palembang-Humas.
Tingginya interaksi generasi Z dengan Smartphone terutama dalam berselancar di dunia internet, menjadi catatan penting bagi dunia pendidikan, terutama bagi guru dalam menyampaikan pesan dan materi pembelajaran. Seperti yang disampaikan oleh kepala Balitbang dan Diklat Kemenag RI, Prof. Dr. H. Amin Suyotno, M.Ag dalam kegiatan pembinaan guru ASN di lingkungan Kementerian Agama se Kota Palembang di Aula MAN 3 Palembang, Sabtu (17/12). Menurutnya, siswa yang menjadi peserta didik para guru saat ini merupakan generasi Z yang memiliki situasi yang berbeda dengan pendidikan generasi X dan Y dahulu. Mereka saat ini lebih aktif berkomunikasi lewat Media Sosial.
“Berdasarkan hasil survey yang dilakukan Balitbang Kemenag RI, rata-rata anak muda mengakses internet, termasuk media sosial dalam sehari adalah 300 kali. Media sosial itu ada Whatsapp, Instagram, Twitter, Youtube. Ini sangat luar biasa. Anak didik kita sudah tidak lagi berkomunikasi secara verbal, mereka aktif di media sosial. Untuk itu, mulai hari ini guru harus gunakan media sosial untuk Transfer Of Velue, transfer of knowladge. Syukur-syukur memiliki beberapa media sosial seperti youtube punya podcast sebagai media menyampaikan pesan dan pembelajaran. Sekali lagi, gunakanlah Medsos secara bijak, gunakan Medsos sebagai media pembelajaran dan Tabayyun sebelum membagikan informasi yang didapatkan melalui Medsos,” bebernya.
Dalam memberikan pembinaan kepada guru madrasah se kota Palembang, Suyitno juga menyampaikan pentingnya para guru memiliki wawasan kebangsaan, cinta NKRI dan moderasi beragama. Sebagai salah satu upaya menangkal ancaman radikalisme.
“Ada ancaman-ancaman yang sangat serius, kelompok yang ekstrimis, ada lagi sebutannya trans nasional. Ada lagi hasil research yang cukup membahayakan, ada pendapat, kelompok terorisme adalah kelompok yang memperjuangkan syariat Islam. Dan BNPB pernah merilis ada 7 perguruan tinggi yang terpapar paham-paham ektrim ini,” terang Bapak alumni MAN 2 Palembang ini.
Suyitno juga melakukan interaksi dan diskusi bersama guru-guru terkait toleransi beragama dan apakah Indonesia bisa menjadi negara Islam. Di akhir ceramahnya, ia mengajak para guru dan peserta yang hadir, bersama menyanyikan lagu nasional Indonesia Pusaka dan Tanah Airku sebagai tanda bahwa takdirlah yang menjadikan kita sebangsa dan setanah air. Ia juga menyampaikan bahw a cinta tanah air merupakan bagian dari Iman.
Turut dihadir dalam kegiatan pembinaan guru ASN ini kepala bidang pendidikan madrasah, Drs. H. Win Hartan, M.Pd,I sekaligus memberikan sambutan mewakili kepala Kanwil Kemenag Sumsel, kepala Balai DIklat Keagamaan Palembang, Dr. H. Saefuddin, S.Ag, M.Si, kepala bidang Urais dan Binsyar, para Kasi dan Subkoordinator bidang Pendidikan Madrasah, para kepala madrasah negeri serta guru ASN madrasah se kota Palembang. (HK)