MAN3PLG.SCH.ID Berita Moderat Corner, Bawa Guru MAN 3 Juara 1 Video Best Practice Tingkat Nasional

Moderat Corner, Bawa Guru MAN 3 Juara 1 Video Best Practice Tingkat Nasional

Palembang, Inmas

Ditengah pandemi Covid-19, selain menjalankan tugas pembelajaran Daring, guru MAN 3 Palembang tetap berkontribusi positif terutama memberikan prestasi untuk madrasah. Salah satunya mengikuti berbagai event yang diselenggarakan secara virtual atau online oleh beberapa lembaga pendidikan. Seperti akhir Agustus 2020 kemarin, salah satu guru PPKn MAN 3 Palembang, Andarusni Alfansyur, S.Pd, berhasil meraih juara 1 lomba pembuatan video best practice tingkat nasional. Lomba ini digelar dalam rangka kegiatan Pancasila Goes to Mall ini digelar oleh yang digelar Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Guru yang biasa disapa Aan ini mengangkat video tentang pengembangan pojok literasi berbasis moderat sebagai media pencegahan radikalisme di kalangan pelajar. Menurutnya, video ini penting karena keberagaman menjadi sebuah potensi yang besar yang dimiliki oleh Indonesia. Namun, apabila nilai-nilai Pancasila tidak mampu diadaptasikan dalam kehidupan kita, keberagaman yang kita miliki akan berpotensi menimbulkan gesekan di tengah masyarakat Indonesia. Terutama Radikalisme.

“Radikalisme menjadi salah satu yang membahayakan bangsa Indonesia. Ini menjadi tantangan kita bersama, apalagi faham ini berusaha untuk mengubah haluan negara indonesia selain Pancasila. Ini berbahaya bagi remaja penerus bangsa. Karena apabila tidak difasilitasi dengan benar, para remaja ini sangat rentan untuk disusupi dengan faham radikal ini,”terangnya.

Pengaruh besar yang dapat dialami para remaja yang terpapar faham Radikalisme ini lanjut Aan, adalah merasa dirinya paling benar, suka menyalahkan faham yang dimiliki orang lain, bahkan tidak mengakui pancasila sebagai ideologi bangsa. Untuk itu, dalam video ini Aan menawarkan adanya moderat corner bagi para pelajar disekolah masing-masing.

“Bentuknya pojok literasi berbasis moderat. Programnya antara lain, mentoring dalam rangka pendampingan kepada siswa di sekolah dan bekerjasama dengan ustadzd dan ustadzah untuk menjawab pertanyaan atas keraguan yang muncul dari pemikiran mereka. Program kedua, moderat cinema yang dapat memfasilitasi para siswa untuk menyaksikan tayangan atau film tentang kebinekaan, tentang toleransi, dan tayangan yang berisi tentang kemoderatan. Program ketiga, Moderat Game. Siswa dapat memberikan hiburan namun isi permaianannya tetap memuat tentang pengetahuan moderasi,“lanjutnya. (HK)