Palembang-Humas.
Kembali MAN 3 Palembang diundang ikut serta dalam expo GTK Madrasah dalam rangka Hari Guru Nasional 2022 di hotel Holiday In Kemayoran DKI Jakarta. Sebagai salah satu madrasah keterampilan, MAN 3 Palembang menghadirkan beberapa program seperti program keterampilan Tata Busana, Robotik dan multimedia.
Program keterampilan Tata Busana yang menyajikan siswa menenun songket Palembang di stan Expo, menarik perhatian penasehat DWP Kementerian Agama, Hj. Eny Retno Yaqut yang sedang mengunjungi stan-stan yang ada di Expo tersebut. Ia sangat antusias menanyakan proses dan hasil tenunan yang sedang dikerjakan oleh Zerse Amara Aisyifa, siswa kelas 10.1 MAN 3 Palembang.
“Gimana caranya mengukur panjang kain? Menyusun benang hingga terbentuk motif seperti ini? Berapa orang siswa dari MAN 3 Palembang yang bisa menenun songket?” ujarnya yang disambut dengan obrolan bersama siswa dan Kamad MAN 3 Palembang.
Pengukuran luas kain songket oleh para penenun salah satunya dengan jengkal tangan. Hal ini dijelaskan oleh Zerse dan Ibu Komariah saat ditanya Ibu yang menggelari dirinya Simbok Emban. umumnya luas songket itu adalah selebar sepuluh jengkal tangan penenun.
“Proses pembuatan kain songket yang lumayan rumit. Di Palembang, membuat kain songket secara tradisional merupakan pekerjaan paruh waktu kaum wanita yang dikerjakan di sela-sela kesibukan sehari-hari. Di MAN 3 Palembang, siswa kelas 12 yang mampu menyelesaikan produk kain songket hasil tenunannya sendiri,” terang Ibu Komariah bersama Kabid Penmad Kanwil Kemenag Sumsel Bapak H. Win Hartan sekaligus menyerahkan songket hasil karya siswa kelas 12 MAN 3 Palembang kepada Ibu Eny Retno Yaqut.
Ada beberapa jenis songket lepus, antara lain lepus lintang (motif bintang), songket lepus berantai dan songket lepus ulir. Kata lepus memiliki makna menutupi. Nama ini mencerminkan ciri khas dari jenis kain songket ini, yaitu warna emas yang menutupi hampir seluruh permukaan kain
Kata tawur artinya menyebar atau bertaburan. Hal ini juga terlihat dari motif kainnya, yaitu adanya motif yang tidak menutupi keseluruhan permukaan kain, menyebar dalam kelompok-kelompok kecil.
Benang pakan yang membentuk motif kain songket tawur ini juga tidak disusun dengan cara disisipkan dari pinggir ke pinggir kain. (HK)