Palembang (Kemenag Sumsel) —
Setan berjanji akan menyesatkan manusia, sebagaimana tercantum dalam Qs Al Hijr ayat 39, yaitu: “Aku akan menjadikan mereka (manusia) memandang indah perbuatan maksiat di muka bumi. Dan pasti aku akan menyesatkan mereka semua kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis”.
Ungkapan itu disampaikan Ustadz Abu Somah dalam kajian jum’at rutin setiap paginya yang kesempatan kali ini membahas tentang waspada godaan syaitan yang dilaksanakan di Ruang Pertemuan, Jum’at (27/9/2024).
Iblis ketika diusir dari surga dan dipastikan ia akan dimasukkan ke dalam neraka, maka ia memproklamirkan dihadapan allah, Iblis berkata “karna engkau (manusia), allah menghukum aku tersesat, saya benar-benar akan menghalangi manusia dari jalan yang lurus”.
“Dan karena itu makanya setan tidak perlu datang ke tempat maksiat, Dia hanya datang ke tempat sekiranya baik. Jadi kalau ada orgen tunggal, untuk apalagi setan itu datang kesitu, jadi tanpa dia dateng kesitu, mereka akan kesetanan sendiri,” ujarnya
“Dimana dia akan menggoda atau menghalangi, ketika orang mau kemasjid, orang mau mengajar, orang yang sedang mendengar sholat shubuh, dan membuat orang hati tergelincir,” sambungnya
Dan kemudian pasti akan datangi manusia agar nanti masuk neraka, dari mana akan aku datangi, “Pertama aku akan datang dari depan mereka dulu, kalau gagal, akan aku datangi dari belakangnya, kalau aku gagal aku datang dari samping kananya, kalau aku gagal aku kan dateng dari samping kirinya,” tuturnya.
Jadi empat penjuru ini, sudah menjadi strategis untuk menjerumusi kita, kenapa tidak dari atas dan bawah, menurut ulama, dari atas menyimbolkan seorang yang sedang berdzikir, dari bawah menyimbolkan seseorang yang sedang bersujud dari hal tersebut setan akan sulit untuk menggoda kita,
Jadi tugas setan sebenarnya bertujuan untuk menggiring orang untuk melakukan perbuatan yang salah. Satu diantara sifat iblis yang dapat kita ikuti adalah kegigihannya dalam menjeremusi kita.
Salah satu cerita malaikat Harut dan Marut adalah dua malaikat yang diutus oleh Allah SWT ke negeri Babilonia. Malaikat Harut dan Marut dalam Al-Qur’an ada pada surah Al-Baqarah ayat 102.
Menurut kisahnya Malaikat harut marut sudah ada sejak zaman nabi sulaiman dan turun kebumi untuk diberi hawa nafsu yang juga dimiliki manusia. Namun dengan adanya hawa nafsu dalam bagian hidup malaikat, maka yang terjadi, malakai tersebut melakukan perbuatan keji yang dilarang oleh Allah SWT.
Intinya dari kisah ini, begita berbahanya dan begitu gigihnya setan dalam menggoda manusia untuk berbuat yang diharamkan oleh allah swt. (MRA)