
Palembang (Kemenag Sumsel) —
Kuliah Tujuh Menit (Kultum) Dhuha MAN 3 Palembang dipimpin Ustadz Subroto Alfaris membahas pintu-pintu kebaikan. Kultum ini dilaksanakan ba’da sholat dhuhah rutin di Masjid Baitullah Komplek MAN 3 Palembang, Rabu (30/10/2024).
Ustadz Faris mengatakan sholat dhuhah ini adalah salah satu sholat yang disunahkan oleh Rasulullah SAW, ada beberapa pintu kebaikan diantaranya, Rasulullah menganjurkan puasa selama tiga hari selama satu bulan, laksanakan Sholat Dhuhah dan diperintahkan sholat Witir sebelum tidur.
“Dan yang perlu kita ingat, bahwa yang perlu kita lakukan didunia ini jangan pernah lepas dari niat menjalankannya untuk meraih kebahagiaan akhirat dan dunia,” tuturnya.
Ustadz Alfaris mengatakan dengan mengutip QS. Al Qashash Ayat 77 yang artinya “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi”
“Jadi kita kejar akhirat jangan lupa dunia, jangan dibalik, kalau dibalik berarti akhiratnya dibelakang,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ustadz Faris mengatakan yang kedua dalam syariat kita itu tidak ada yang namanya keseimbangan antara akhirat dengan dunia, yang ada akhirat lebih didahulukan daripada dunia.
“Jika kalian taat dalam hati ibadah karena allah, maka dunia akan mengikuti, jangan khawatir kamu tidak akan sukses, jangan khawatir kamu tidak akan mendapatkan pekerjaan yang layak, jangan khawatir kamu tidak akan mendapatkan jodoh,” ujarnya
Ustadz faris juga mengingatkan dalam kesempatan ini, salah satu pintu kebaikan jangan sampai luput, karena ini akan membawa keselamatan atau justru kecelakaan didunia maupun diakhirat, yaitu pintu pertemanan, hati-hati dalam memilih pertemanan teman itu sebagai teman akrab.
“Kata Rasulullah Perumpamaan teman yang baik dengan teman yang buruk bagaikan penjual minyak wangi dengan pandai besi, ada kalanya penjual minyak wangi itu akan menghadiahkan kepadamu atau kamu membeli darinya atau kamu mendapatkan aroma wanginya. Sedangkan pandai besi ada kalanya (percikan apinya) akan membakar bajumu atau kamu akan mendapatkan aroma tidak sedap darinya,” ujar Ustadz Faris dengan mengutip hadis rasulullah, HR. Al-Bukhari: 5108, Muslim:2628, Ahmad:19163. (MRA)